Sunday, October 11, 2009

Kak Ivo dan anak-anak


Salah satu gambaq menggunakan nikon..yang penting setting nak timbulkan awan kat belakang tu jelas dan menampakkan seni fotografi..gambar ni yang paling haku suka..gambaq Kak Ivo dengan anak-anak beliau..si firdaus and kakak jannah..yang pati gambaq ni akan dicuci..cuma masa jerr..gambaq ni kalau diaplikasikan menggunakan photoshop cs3..lagi nampak hidup..croop dan edit warna supaya ia menjadi kebiruan skit..kak.ivo pun pandai ambil gambaq guna dslr haku..picit button dah dapat hasil yang memberangsangkan..tak yah nak belajaq macam haku ni..nak kena tau apature la..nak kena tau setting iso la..dan yang paling penting shutter speed tu yang leceh skit..cuba tengok aksi firdaus ni..aderr jerr otak dia..sebab banyak yang haku dah tangkap gambaq dia..memang macam-macam aksi..pandai plak tu..

cantik tak?



gambar ni pun diambil dan diedit skit masa kat tasik banding..indah mata memandang..

abang halil bin nayan..


Assalamualaikum..akhirnya dapat gak curi-curi brat pitt malaya ni..kebetulan plak background is so wonderful to say..keajaiban Ilahi yang tak derr tangdingan..gambaq ni pun masa kat tasik banding.. Pulau Banding dengan keluasan 217 hektar wujud selepas kawasan berkenaan ditenggelami air projek Empangan Temenggor pada tahun 70-an yang mewujudkan Tasik Temenggor, tasik buatan terbesar di Perak dengan keluasan permukaan meliputi 15,200 hektar..so,bayangkan betapa luasnya tempat ni..kat sini gak adalah salah satu jambatan atau laluan yang menghubungkan grik untuk ke negeri kelantan..pe kata kita bom ajerr...hehehehe...suruh pakar bom iaitu en.lilo yang buat..keh.keh.keh

Mata bertentang..hatiku bertambah riang


Hari ini kau datang riang..tersenyum buat ku sorang..kau hias..dirimu...membuat hati bertambah sayang...Lirik lagu yang ntah tajuk..yang pasti lagu dulu-dulu..ni gambar model untuk tasik banding..perak..on daway dari kelantan nak balik penang..best la tempat tu...kalau la dapat dok sari dua menyewa kat sini kat best..lagi banyak la gambaq yang berjaya dipotretkan..nak lagi gabungan ceria famly kak ivo...heheheh..tak sabar rasanya nak tangkap gambaq kat indonesia bulan dua belaih yang akan dok mai ni...jangan tak jadi udah lerr..sebabnye teman tak sior rase hati nak ninggal kawan baik teman iaiti mr.lilo..pe-pe pun teman ndak jugak ambil gambaq kome...tak gitu?

Kambing Ini Namanya Tok Janggut..


tuuuu diaaaa..Encik kambing dah masuk blog...haaku tak usah la cakap..semua binatang nak bergambar..susah nak dapat manusia pencinta binatang..cuba tanya my beloved wife..pernah tak aku jentik sekalipun telinga Mr.lilo..? tak pernah haku kasar kat binatang...kalau marah mulut tu biasa la..dah lilo ni degil sangat..tapi tak la sampai marah secara fizikal...emmm..ntah la..sebab tu lilo ni jadi kucing yang naik tocang..aktiviti lilo skang..tak lain tak bukan..makan..tido..makan..berak...hahahaha..bertambahlah berat badan sebab dari jauh leh nampak perut abang lilo kita ni...sama dah kot macam perut haku..naik skit...simbolik woiii..!

Mr.Koboi dan 'Beloved Wife'nya


yeeeeee..haaaaaa..angreee.angreee..koboi downtown dah muncul..gambar ni diambil ketika melawat kambing..heheheh..betul la!..walaupun kambing yang tak mandi tu tak sehebat bau ketiak 'anak pak li'..namun begitu ingatan terpahat didalam lensa camera nikon dslr milik haku..ha..ha.ha..kira glamer gak la kambing tu dapat masuk camera..dulu kecik-kecik mana da kambing boleh masuk internet..skang dah maju beb..terlebih dahulu sorry la tak tunjuk gambar kambing yang dimaksudkan tersebut..disebabkan koboi dah booked lagi awal nak masuk blog..so take turn la duhai encik kambing ooii..so pada pandangan anda gambar ni cantik tak?..orangnya tak yah la cakap..memang miss universe and mr.handsome..kui.kui.kui..perasan! biarlah...janji haku yang angkat bakul sendiri..keh.keh.keh..luv u all..!

Mengenal Erti Sebenar Live-view

Salah satu fitur baru pada kamera DSLR yang paling banyak menarik minat konsumen masa kini adalah fitur live-view. Bagi yang terbiasa memotret memakai kamera digital (termasuk kamera pada ponsel) tentu sudah terbiasa mengambil gambar mengandalkan preview pada layar LCD, sementara memotret memakai SLR sudah identik dengan mengintip jendela bidik (viewfinder), bukannya melihat melalui layar LCD. Dengan semakin murahnya harga kamera DSLR, semakin banyak pula pemakai kamera digital saku yang beralih ke DSLR, dan menemui kesulitan saat harus memotret tanpa bantuan layar LCD layaknya kamera saku. Banyak juga yang tidak habis pikir bagaimana mungkin kamera digital SLR yang nota-bene punya layar LCD kok layarnya tidak bisa dipakai untuk melihat preview foto yang akan diambil.
Seakan tak ingin mengecewakan mereka, kini produsen kamera DSLR mulai menjawab keluhan ini dengan mengimplementasikan fitur live-view yang menjadikan kamera DSLR dapat menampilkan preview gambar yang tertangkap lensa pada layar LCD. Keuntungannya, sang pemotret dapat mengevaluasi gambar yang akan diambil, termasuk warna, ketajaman, fokus dan eksposure. Selain untuk keperluan tersebut, live-view juga dipakai untuk memotret pada sudut yang sulit seperti memotret bunga sambil jongkok atau memotret overhead (posisi kamera diangkat diatas kepala-seperti pada saat konser musik). Meski demikian ada juga efek negatif dari pemakaian fitur ini, yaitu akan menguras daya baterai karena LCD yang terus menyala.
Fitur yang tergolong baru ini sebenarnya sudah diperkenalkan jauh sebelumnya oleh Olympus, sekaligus menjadi pionir dalam urusan live-view. Prinsipnya adalah bagaimana membuat gambar yang tertangkap lensa dapat ditampilkan di layar LCD sebelum shutter ditekan. Untuk itu, komponen sensor menjadi mutlak perlu dalam prinsip live-wiew. Masalahnya, terdapat perbedaan konsep dalam mendesain sensor untuk live-view ini, dimana ada yang memanfaatkan sensor kamera (baik CCD atau CMOS) untuk proses live-view (untuk efisiensi dan menekan biaya produksi), ada juga yang menyediakan sensor terpisah sehingga sensor utama hanya dipakai saat shutter ditekan saja. Apalagi ada anggapan bahwa saat kamera mengaktifkan fitur live-view akan membuat sensor terus-menerus terpapar oleh cahaya yang berpotensi membuat usia sensor berkurang.
Olympus merancang sistem ini pertama kali pada DSLR E-330 dengan memakai dua sensor yaitu sensor utama dan sensor khusus live-view, yang pada saat itu membuat sistem begini menjadi mahal dan rumit. Dengan mengevaluasi untung rugi dari konsep pertamanya, akhirnya Olympus menyederhanakan sistem live-view berikutnya menjadi hanya satu sensor. Tak lama berselang sistem live-view ini diadopsi dan disempurnakan oleh Panasonic (Lumix LC-10), Nikon (D-300) dan Canon (EOS 40D, EOS 450D) meski dengan beberapa perbedaan minor. Berita cukup menarik muncul saat Sony mengumumkan metode live-viewnya yang justru memakai dua sensor seperti Olympus generasi pertama, namun dengan klaim menjadi sistem live-view tercepat saat ini.
Kaitan antara live view dan auto fokus pada DSLR
Auto fokus pada kamera DSLR memiliki keunggulan dibanding kamera saku karena dilakukan memakai proses phase detect dibanding kamera saku yang memakai contrast-detect. Keunggulan utamanya adalah dalam hal kecepatan dan ketepatan mencari fokus. Dengan mengimplementasikan sistem live-view pada kamera DSLR, konsekuensi utamanya adalah proses auto fokus akan menjadi lebih rumit, yang berdampak pada penurunan kecepatan auto fokus itu sendiri, terutama pada sistem live-view dengan sensor tunggal. Ceritanya begini, karena sensor tunggal pada DSLR yang memakai mode live-view harus terus menerima cahaya dari lensa, maka cermin yang berada di depan sensor harus diturunkan (mirror-down). Efek turunnya cermin ini adalah sistem auto fokus kamera menjadi tidak berfungsi. Untuk itu, saat kamera harus mencari fokus (saat tombol shutter ditekan dan ditahan) maka cermin terpaksa harus kembali diangkat (mirror-up) dan otomatis menutupi sensor sehingga proses live-view akan terputus sesaat. Naik turunnya cermin setiap mencari fokus inilah yang membuat rumit dan menyita waktu saat memotret dengan memakai fitur live-view.
Sebagai gambaran bolehlah saya ambil contoh kamera DSLR terbaru yang telah memiliki fitur live-view yaitu Canon EOS-450D yang berbasis sensor tunggal. Kamera ini memiliki keunggulan dalam keleluasaan pilihan mode auto fokus saat sedang memakai fitur live-view. Pilihan pertama adalah sistem auto fokus standar yang disebut Quick mode yaitu phase-detect, sementara pilihan kedua adalah Live mode yang memakai sistem auto fokus contrast-detect (lihat gambar disamping). Untuk memahami perbedaan fungsi dari kedua metoda auto fokus tadi, beginilah gambaran singkatnya :
Sistem Quick mode mengharuskan cermin diangkat selama kamera mencari fokus > proses live view akan terhenti sejenak (LCD blank) > terdengar bunyi cermin naik turun > prosesnya memang cepat (sekitar satu detik) namun masih relatif lambat dibanding auto fokus tanpa live-view
Sistem Live mode tidak memerlukan cermin diangkat selama kamera mencari fokus > proses live view tidak terganggu karena sensor tidak terhalang cermin > tidak ada suara cermin naik turun > namun sistem yang berbasis contrast-detect ini prosesnya lebih lambat (sekitar 3 detik) dibanding sistem phase-detect.
Terlepas dari untung rugi kedua sistem dari EOD 450D diatas, fitur live-view dengan memakai sensor utama untuk live-view memiliki kelebihan yaitu tampilan di layar benar-benar menampilkan 100% coverage, kemampuan asistensi gambar yang diperbesar untuk manual fokus, kemampuan depth of field preview, dan kepastian bahwa apa yang terlihat di layar adalah apa yang akan tersimpan di memori nantinya (what you see is what you get).
Bagaimana dengan sistem dual sensor?
Karena tidak ada standar pasti untuk desain fitur live-view ini, tidak ada yang salah apabila Sony mendesain kamera seri Alpha A350 (dan A300) terbaru dengan sensor terpisah. Artinya disamping memiliki sensor CCD sebagai sensor utamanya, Sony mengalokasikan sensor khusus untuk live-view sehingga total terdapat dua buah sensor pada kameranya yang memiliki fungsi berbeda. Inilah fakta, keuntungan dan kekurangan dari rancangan Sony :
Untuk mengaktifkan mode live-view cukup dilakukan dengan cara menggeser switch mekanik > cermin akan bergeser sedikit (tilt) sehingga bayangan dari lensa akan jatuh di sensor kedua > viewfinder akan tertutup untuk mencegah cahaya mengganggu sensor.
Pemakai dapat beralih dari mode live-view ke mode biasa (memotret melalui viewfinder) dan sebaliknya dengan mudah, cukup menggeser switch tadi.
Tanpa harus menaik-turunkan cermin, auto fokus tetap dapat dilakukan pada saat mode live-view sedang aktif. Sistem seperti ini meniadakan blank sesaat pada layar LCD, sehingga kecepatan auto fokus saat live-view pada A300/A350 bisa menjadi yang tercepat hingga saat ini.
Sensor live-view sebagai sensor tambahan hanya menampilkan sekitar 90 % coverage, memang amat kurang bahkan masih kurang dari coverage viewfinder optiknya.
Karena ukuran dan kualitas sensor tambahan ini tidak sebaik sensor utamanya, maka beberapa hal penting tidak dapat dilakukan saat live-view, seperti asistensi gambar yang diperbesar untuk manual fokus, tanpa overlay grafik (histogram atau grid), dan bahkan tidak dapat melakukan preview kerja stabilizernya yang terpasang di sensor utama.

Oleh karena itu sistem dual sensor dari Sony ini lebih cocok dipakai bila kita menginginkan mode live-view yang tidak repot, auto fokus yang cepat dan hampir serasa memakai kamera saku biasa. Sedangkan sistem sensor tunggal lebih bermanfaat bila live-viewnya dipakai untuk memotret pekerjaan yang presisi seperti foto makro atau arsitektur.
Tentu saja fitur baru ini membawa pengalaman tersendiri bagi pemakai kamera DSLR modern. Beberapa manfaat yang didapat dengan fitur ini semestinya dapat menambah kreativitas dalam memotret bahkan memberi keleluasaan memotret dari sudut-sudut ekstrim. Namun perlu dicatat bahwa fitur ini tidak ada kaitannya dengan kualitas gambar yang dibuat oleh kamera DSLR, melainkan hanya sebagai fitur pelengkap yang akan menjadi tren. Banyak kamera DSLR yang tidak dilengkapi fitur ini dan para pemakainya pun tidak pernah mempermasalahkannya, namun bila memang kamera DSLR yang kita miliki telah dilengkapi fitur live-view tentu akan menjadi suatu nilai tambah tersendiri. Sayangnya, meski secara teknis sangat memungkinkan, hingga saat ini belum ada satu kamera DSLR pun yang mengoptimalkan fitur live-view ini menjadi fitur movie.

Mengenal Camera Dslr

Kamera DSLR atau cukup disebut SLR (Singel Lens Reflex) adalah kamera yang dapat memungkinkan seorang fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera sama persis seperti apa yang dilihat. Imbuhan “D” karena kini SLR memiliki versi digital. Kamera SLR dibagi menjadi dua jenis: analog dan digital. Kamera SLR analog adalah kamera model pertama yang media penyimpan nya masih menggunakan film atau klise, sedangkan kamera SLR digital adalah kamera model sekarang yang media penyimpan nya tidak lagi menggunakan film atau klise melainkan menggunakan memori card.
Kamera SLR berbeda dengan kamera non-SLR atau yang sering disebut Pocket Camera, pada kamera SLR objek yang terlihat dari viewfinder sama persis dengan objek aslinya sedangkan Pocket Camera objek yang terlihat dari viewfinder bisa berbeda dengan objek yang ditangkap di film.Kamera SLR menggunakan cermin prisma segi lima (pentaprism) yang di tempatkan di atas jalur optis melalui lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai cermin prisma. Cermin prisma ini kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca akan membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film atau sensor. Sensor berguna sebagai bidang rekam ketika anda memotret. Ada dua tipe sensor yang dipakai kamera digital saat ini: Charge-Coupled Device (CCD) dan Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).

Prinsip Kerja Kamera DSLR
assalamualaikum..sang pencerita ada informasi untuk dikongsi..sebagai panduaan untuk mengerjakan solat dengan mudah..terutama ketika bermusafir..

Cara-cara melakukan sembahyang Jamak dan Qasar

Makna Jamak ialah dihimpunkanMakna Qasar ialah dipendekkan.Perkara yang penting ialah kita mesti niat terlebih dahulu setelah keluar dari rumah iaitu:- "Sahaja aku musafir kerana Allah Tallah".Kita boleh melakukan selama tiga hari tinggal bermukim.

Jamak Takdim dan diQasarkan (di pendekkan)

1.Melakukan sembahyang asar dalam waktu zuhur itu di namakan jamak takdim.Lakukan sembahyang zuhur 2 rakaat selepas itu di ikuti pula sembahyang asar 2 rakaat.
Niat untuk sembahyang zuhur ialah "Sahaja aku sembahyang fardu zuhur 2 rakaat qasar dengan jamak takdim kerana Allah Taala".
Niat untuk sembahyang asar pula ialah "Sahaja aku sembahyang fardu asar 2 rakaat qasar dengan jamak takdim kerana Allah Tallah".

Jamak Takhir dan diQasarkan (di pendekkan)

2.Melakukan sembahyang zuhur dalam waktu asar itu di namakan Jamak Takhir.
Tapi dengan syarat kita mesti niatkan dahulu dalam hati sebelum habis waktu zuhur iaitu:- "Aku nak jamakkan sembahyang zuhur dalam waktu asar"
Lakukan sembahyang asar 2 rakaat selepas itu di ikuti pula sembahyang zuhur 2 rakaat.
Niat untuk sembahyang asar ialah "Sahaja aku sembahyang fardu asar 2 rakaat qasar dengan jamak takhir kerana Allah Taala".
Niat untuk sembahyang zuhur ialah "sahaja aku sembahyang fardu zuhur 2 rakaat qasar dengan jamak takhir kerana Allah Tallah''

Kita boleh juga jamakkan magrib dengan isyak atau sebaliknya tapi waktu magrib tidak boleh diqasarkan ia tetap 3 rakaat caranya ialah:-

Jamak takdim dan diqasarkan (di pendekkan)

1.Melakukan sembahyang isyak dalam waktu magrib itu dinamakan jamak takdim.Niat untuk sembahyang magrib ialah "Sahaja aku sembahyang fardu maghrib 3 rakaat dijamakkan fardu isyak dengan jamak takdim kerana Allah Talla".Niat untuk sembahyang isyak ialah "Sahaja aku sembahyang fardu isyak 2 rakaat qasar dijamakkan fardu magrib dengan jamak takdim kerana Allah Tallah".

Jamak takhir dan diqasarkan (di pendekkan)

2.Melakukan sembahyang magrib dalam waktu isyak itu dinamakan jamak takhir.
Tapi jangan lupa niatkan sebelum waktu magrib berakhir "Aku nak jamakkan sembahyang magrib dalam waktu isyak"
Niat untuk sembahyang isyak ialah "Sahaja aku sembahyang fardu isyak 2 rakaat qasar dijamakkan fardu magrib dengan jamak takhir kerana Allah Talla".
Niat untuk sembahyang magrib ialah "sahaja aku sembahyang fardu magrib 3 rakaat dijamakkan fardu isyak dengan jamak takhir kerana Allah Tallah".

semoga amalan diterima untuk bekalan diakhirat kelak..aminnn